Mata mereka semua tertuju ke Bian dan Dirga. Situasi yang sebenarnya meresahkan dan tidak enak untuk disimak, namun juga membuat mereka penasaran akan bagaimana tanggapan Bian saat Dirga mengenal calon istrinya. Raut muka Bian benar-benar tidak terbaca. Dia sempat mengalihkan pandangannya sekilas ke Hena, lalu kembali membalas tatapan Dirga. “Kalau niatmu membawanya kesini sengaja ingin menunjukkan padaku sebentar lagi kamu akan menepati ucapanmu untuk menikah, maka sekarang sudah terlaksana. Tingkah konyolmu itu sudah cukup membuatku merasa bersalah, jadi jangan teruskan lagi. Kamu tahu, pernikahanmu sama artinya dengan perceraianku dengan Via.” Ucapan Bian itu tak urung membuat semua orang terperangah kaget, terutama Dirga. Mereka menatap iba Lovia yang duduk dengan air mata tidak be