Bab.90 Pecah Ketuban

2042 Kata

“Ngirisnya yang bener! Niat nggak sih bantuin masak!” “Nggak niat, kamunya saja yang maksa.” sahut Ethan sambil menyeka air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir. Dia bahkan masih mengenakan pakaian kerjanya, karena begitu masuk rumah langsung diseret oleh adiknya ke dapur. Elina yang duduk di meja dapur tertawa cekikan melihat abangnya mewek seperti orang teraniaya karena pedas si bawang. Lebih geli lagi mendapati irisan bawang yang bentuknya tidak karuan itu. “Aku kalau bau bumbu dapur mual. Cuma dimintai tolong ngiris bumbu saja dari tadi tidak berhenti mengeluh!” dengus El sambil menghabiskan sisa puding buahnya. “Kamu kan bisa minta tolong ke bibi. Itu yang sudah matang juga mereka kan yang masak? Sengaja mau menyiksaku, ya!” sahut Ethan kembali mengusap air matanya, sebelum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN