Bab.82 Permintaan Maaf Aryan

1737 Kata

“Jadi beneran kamu sudah mantap mau resign?” Rena merengut kecewa begitu melihat El mengangguk membenarkan pertanyaannya. Kalau El resign, dia tidak akan punya teman ngerumpi dan makan siang lagi di kantor. Pasti setelah ini akan jadi membosankan. “Perutku sudah sebuncit ini agak ribet buat wira-wiri, Ren. Kamu sih enak cuma bawa satu. Lha aku yang diisi dua, kadang sampai ngos-ngosan buat mondar-mandir.” ucap El tersenyum mengusap perutnya. Sama-sama hamil lima bulan, tapi perut El terlihat lebih melembung besar daripada perut Rena karena anaknya kembar. “Apa juga ada hubungannya dengan sakitnya papamu? Mbak Sifa bilang nanti sore dia mau operasi kan?” tanya Rena lagi, tapi kali ini wajahnya tampak menatap El prihatin. “Iya, tadinya aku juga enggan mau resign. Bingung nanti di ruma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN