Semakin dekat menjelang hari pernikahan, Kana mengamati Bisma yang tampak semakin sabar. Pria berhidung mancung itu tidak lagi beringas seperti dulu jika sedang berduaan dengan Kana. Bisma hanya mencium pipi Kana gemas dan memeluknya penuh kasih tanpa menyentuh bagian tubuh Kana yang sensitif, seperti buah dadanya atau pahanya. Meskipun Kana senang dengan perubahan Bisma, tapi dia penasaran dengan perubahan sikap Bisma tersebut. "Bapak kok nggak seperti biasanya. Hm ... biasanya langsung cium bibir saya sambil isep-isep," sindir Kana suatu malam di saat anak-anak sudah tidur. Bisma yang pulang larut malam dari kantor, menyempatkan diri menghampiri kamar Kana, ingin memastikan keadaan Kana, seperti biasa yang dia lakukan di setiap malam. Bisma tertawa geli mendengar pertanyaan Kana. "

