Bisma tatap wajah Kana dengan wajah sayu dan mata sendunya. Perasaannya sangat nyaman dan tenang meskipun menghubungi Kana lewat video call. Dia masih bisa memandang Kana dan mendengar suara lembut Kana. Ternyata tidak masalah 'berpisah' dari Kana, dia tetap merasa selalu berdekatan. "Kamu cantik, Kana," puji Bisma dengan mata tak berkedip memandang layar ponsel yang dipenuhi wajah dan d**a besar Kana. Kana tertawa renyah. Bisma bisa saja memujinya. "Bapak juga ganteng," balas Kana memuji. Dia tatap wajah Bisma yang ada di layar ponselnya. Gantian Bisma yang tertawa. Pujian Kana membuat dadanya berdesir hebat. "Saya yakin Bapak banyak yang naksir." "Iya dong. Termasuk kamu kan?" Kana tertawa malu. "Bapak yang maksa ... ajak saya ke Bali." "Nggak maksa, Kana. Saya hanya memanfaa

