Dedi usap-usap bahu Kana agar perasaan Kana tenang. Dan perlahan senyum Kana mengembang. "Ayah punya anak dari Ibu Oka?" tanya Kana yang perasaannya sudah berangsur tenang. "Nggak. Oka nggak bisa memberikan Ayah anak," jawab Dedi. Kana hela napas pendek. "Ayah mencintainya?" tanya Kana lagi. Pandangan Dedi tertunduk. "Meski telah tiada, rasanya begitu mudah Ayah dan Mama balikan. Satu sisi aku bahagia sekali ... tapi di sisi lain, aku juga ingin tau kepastian hati Ayah ... biar Mama nggak sakit hati lagi." Dedi tersenyum hangat. Ternyata anak bungsunya sungguh sangat bijak. "Ya. Ayah mencintainya, sebagai pelarian ... karena sikap Mama kamu dulu yang terus-terusan menyalahkan Ayah," aku Dedi. "Ayah berjanji nggak akan...." Kana masih memendam kegelisahan. Dedi tergelak men

