Bab 23. Selesai

1078 Kata

Happy Reading. Yolla memutar bola matanya malas. "Nggak mungkin aku nginep di sana, ya?" “Ya, tapi kenapa kamu pergi begitu saja tanpa bilang apa-apa?” Nada bicara Richard terdengar berat di ujung telepon, sarat dengan nada kecewa dan kesal. Yolla mendesah panjang. Suara Richard yang penuh emosi di ujung telepon hanya menambah tekanan yang ia rasakan. Namun, meskipun hatinya sakit, Yolla juga tahu bahwa ini adalah langkah yang harus ia ambil. Ia tidak ingin terus-menerus terjebak dalam hubungan yang membuatnya merasa seperti bayangan—tidak pernah sepenuhnya nyata, selalu di tempat yang salah dan tidak akan pernah jadi prioritas. Tangannya gemetar saat ia memegang ponsel, menahan dorongan untuk menyerah pada emosi dan memberi celah pada Richard untuk membuatnya bertahan. Pikirannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN