Happy Reading Hening menyelimuti galeri lukisan itu, hanya suara langkah kaki pengunjung lain yang sesekali terdengar. Vanessa berdiri mematung di depan sebuah lukisan abstrak besar yang didominasi warna biru dan abu-abu. Permukaannya dipenuhi garis-garis tak beraturan, bercampur dengan sapuan warna yang tajam, seolah menceritakan kisah tentang kekacauan dan kesedihan. Sorot matanya tak bergeming, seakan mencoba menggali makna yang tersembunyi di balik setiap guratan kuas. Jari-jarinya mengepal ringan, mencengkeram ujung dress yang ia kenakan, berusaha menahan gelombang emosi yang tiba-tiba menyeruak tanpa permisi. Perasaan itu membuncah—rindu, kehilangan, dan harapan yang membaur menjadi satu. Setiap elemen di lukisan itu seperti berbicara kepadanya, menyentuh bagian terdalam dari ha