Harus disegerakan

1259 Kata

Bela melewati sosok Nindiya yang ternyata berada di ruang tamu dan masih duduk disana, Bela menatap sendu Nindiya. Ia berharap Nidniya bisa mencintai kakak sulungnya yang gila itu, agar hatinya tidak terbebani ketika nanti menikah dengan Betran Cornelius Kertanegara. Bela tersenyum dan ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, membuat Nindiya terkejut. Ia segera bediri dan menghampiri Bela, ia merasa Bela salah paham padanya, karena sejak tadi ia tidak menunjukkan wajah ramahnya kepada Bela karena pikirannya yang sedang kacau. "Tunggu Bela...!" Ucap Nindiya dan ia berhasil menyusul Bela yang saat ini telah berada diteras rumah ini. "Ada apa Mbak?" Tanya Bela tersenyum dan ia menghentikan langkah kakinya. Nindiya memegang tangan Nindiya dengan lembut dan ia menatap Nindiya dengan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN