Dan sehari berlalu terlihat saat ini, di sebuah lantai ruangan megah sebuah perusahaan raksasa. Terlihat wanita cantik berpenampilan sederhana dengan make up tipis menghias wajahnya tengah berada di ruang tunggu untuk mendapat panggilan dari Darra sekretaris Barra. “Nona…silahkan masuk, Tuan Barra sudah bisa menerima tamu kembali…” ucap Darra mendekat ke arah sofa yang tersedia di depan meja kerja nya yang biasa di gunakan untuk para tamu yang ingin menemui sang wakil presiden direktur. “Mari, silahkan Nona…” imbuh Darra setelah dia menghentikan langkah kaki kurusnya yang di hiasi sepatu bertumit tinggi sekitar tujuh centi meter itu dengan ramah mengajak tamu sang pimpinan menuju pintu masuk yang menghubungkan antara dirinya dan sang pimpinan. Setelah mengetuk pintu dengan halus sebanya

