Sebuah tendangan kaki menyapa meja kaca penthouse hotel yang tidak berdosa, hingga suara dentingan pecahan kaca berserakan mewarnai heningnya malam di kamar ter mewah di hotel bintang lima milik Faresta Group dengan dentingan kaca yang membuat suasana menjadi lebih berwarna dengan aroma murka wajah seorang putra yang melihat sang ayah berbuat tidak semestinya di kamar yang telah di berikan sang ayah untuknya selama ini. “Papii!!” “Nissa!!” Teriaknya lagi dengan mata terbelalak wajah memerah seperti tomat masak yang siap untuk di konsumsi penikmatnya, dan tangan mengepalkan tinju seperti tengah bersiap siaga untuk melakukan aksi baku hantam dengan lawan yang ada di hadapannya “Barga…” ucap sang ayah segera mengemasi pakaiannya dan berlari menuju bathroom miliknya untuk mengganti pakaia

