“Maaf, Tuan. Saya bisa sendiri. Sekali lagi maaf belum bisa menerima bantuan dari pria lain..” jawab tegas Sasya.
“Maaf saya terpaksa memaksa, karena saya tidak bisa melihat wanita di malam begini sendirian…” jawab Barga lagi.
“Maaf juga jika saya terpaksa menolak dengan tegas, saya tidak mau terjadi fitnah. Saya adalah wanita yang memiliki suami dan masih ada ikatan dengan jelas. Tolong hargai saya di sini, saya sedang mengandung anak suami saya. Jika saya malam ini tidak bersama suami saya, hal itu karena suami saya memiliki kesibukan, jadi tolong jangan membuat saya tidak nyaman. Permisi.” Tegas Sasya sembari terus melangkah meninggalkan pria itu dan terus berjalan sembari melambaikan tangan pada taxi yang melintas, dan menaikinya.
“Sasya, tunggu!”
Suara pria itu mengejarnya tapi s
