“Kau sudah memesankan makanan untuknya?” tanya Jerrald sambil mengecek, lalu menandatangani beberapa berkas yang baru saja diberikan Eloy. “Seperti perintah Anda, Tuan,” balas Eloy. Jerrald terdiam. Tangannya menggenggam erat pena yang digunakannya. Pikirannya menerawang pada kejadian pagi tadi di apartemennya. Ia meninggalkan sang maid begitu saja setelah membentak gadis itu. “Anda bisa mengajariku membuat kopi untuk Anda, Tuan. Jadi Anda tidak perlu repot-repot membuat kopi sendiri.” “Tuan, apakah Anda tidak ingin sarapan?” “Tuan, Anda ingin berangkat sekar—" “Kerjakan apa yang bisa kau kerjakan, Nona Cia! Jangan mengganggu dan mengajakku berbicara!” bentak Jerrald sebelum membuka pintu utama apartemennya, lalu pergi begitu saja dari hadapan sang maid yang terkejut oleh bentakannya