Chapter 22

1333 Kata

Dhafa tersenyum merekah saat berjalan menuju ruangannya. Kejadian malam tadi, ntah kenapa membuatnya merasa senang dan ingin terus melihat Moren terbangun di sampingnya. Dhafa merasakan hal yang sangat aneh dalam dirinya, merasa kehadiran Moren di pagi hati membuat rasa senang dan bangga menguap di hatinya.   Dhafa menggeleng. Tidak. Dia tidak boleh jatuh hati pada Moren, suatu hari nanti dirinya akan menceraikan atau tetap bersama Moren, namun dirinya tetap menikah dengan Sierra setelah bertemu kembali dengan gadis pujaan hatinya itu.   Dhafa melunturkan senyumannya, menbayangkan dirinya berkhianat pada Sierra membuat Dhafa merasa bersalah. Dia tidak seharusnya senang akan kehadiran Moren di tempat tidurnya, ia harus seperti biasa dingin pada wanita yang dituduri olehnya.   "Aku men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN