Aku masuk ke dalam kelas dengan membawa paper bag yang berisi baju seragam untuk resepsi pernikahan Adrian dan Sherly. Meski berat sekali aku tetap saja harus ikut andil dalam acara pernikahan Adrian. Aku merasa, aku harus bisa tegar dan bisa menerima ini dengan ikhlas. Aku masih punya hidup untuk ke depannya yang harus aku hadapi. Aku melihat Aletta, Raka, Rosa, dan Andre sudah berada di dalam kelas. Aku menghampirinya dan memberikan titipan dari Bibi Jihan. “Pagi....” sapaku dengan sedikit mengurai senyum pada mereka. “Pagi, Dew. Loe tumben siang sekali berangkatnya?” tanya Rosa. “Kalian yang kepagian, ini masih jam 7 kurang, masih pagi,” jawabku. “Ini ada titipan dari Bibi Jihan.” Aku memberikan paper bag pada mereka. “Ini apa?” tanya Aletta. “Buka saja, itu untuk kalian semua,”

