Bab 55

1184 Kata

(P.O.V FABIAN) Pagi ini aku sungguh panik sekali, Dewi merasakan kontraksi pada perutnya. Air ketubannya juga sudah keluar. Aku, ayah, dan Bibi Ros membawa Dewi ke rumah sakit, tepat pukul 6 pagi hari. Dewi merintih kesakitan dengan memegang oerut dan punggungnya. Aku hanya bisa  mengusap perutnya untuk meredakan rasa sakitnya. “Sakit sekali, Kak,” rintih Dewi. “Sabar, sayang,” ucapku pada Dewi sambil mengusap perutnya. “Ayah, bisa lebih cepat bawa mobilnya?” Aku semakin panik saat Dewi semakin meringis kesakitan. “Bian, ini ayah bawa mobilnya sudah kencang sekali,” ucap ayah. “Nak, kamu jangan panik, ya? Kita berdoa,” ucap Bibi. Aku menggenggam tangan Dewi. Dia sedikit tenang saat aku mencoba membacakan doa agar dia mengikuti aku untuk membacanya. Aku sungguh tidak tega melihat ist

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN