“...Cepat bawa mereka ke tendaku!” “Ba-baik, jendral.” Cecilia tertegun mendengar jendral pihak musuh memperlakukannya tidak seperti tahanan. “Hei! Ayo cepat jalan!” titah bawahan ketika menyeret Cecilia. Kaki gadis itu terkena sayatan pedang, jadi dia kesulitan berjalan, tapi tampaknya bawahan itu tak peduli dan sibuk menyeretnya dan menendang. Dapesh yang berjalan di depan merasa terusik. Dia kembali dan berdiri di depan Cecilia yang mengerang pelan karena sakit dan dingin. “Kau tahu, kan, aku tidak suka suara berisik?” tanya Dapesh. Bawahan menunduk. “Maaf, Jendral, saya tidak akan berteriak lagi.” Dapesh tak memedulikan bawahan itu. Dia langsung jongkok di depan cecilia dan dalam hitungan detik telah mengangkat gadis itu dalam gendongan ala tuan putri. Cecilia terkejut. Di ma