"Kalian saling memiliki, tapi tidak akan pernah bisa bersama." Dieter mendongak bingung dengan perkataan Sara. Sara dengan lembut berkata, "Jika kau bisa membuatnya selalu di sisimu, dan tidak akan pernah meninggalkannya, takdir mungkin akan berubah. Lagipula, ibu anak ini selalu mengubaj masa depan selama dia memiliki kemauan dan pendukung. Kau juga pendukung yang hebat." Sara mengatakan itu dalam satu tarikan napas, bahkan tanpa menoleh ke Dieter. Dia fokus membantu persalinan nyonya di dalam kereta. Dieter hanya membawa Cibil jauh dari kereta kuda pada detik berikutnya. Dia tampak menykai Cibil ketika bayi tertawa. "Kau sangat cantik," kata Dieter. "Warna matamu sangat tidak biasa, dan rambutmu juga warna emas seperti Rapunzel. Hahaha..." Dia dengan ragu mengecup pipi Cibil. "Kau w