169:PERSEMBAHAN

1649 Kata

Setiap orang pasti punya pahlawannya masing-masing. Tak selalu orang terdekat, bahkan bisa saja orang yang belum lama dikenal. Tapi, dalam kasus urang, adalah Ayah dan Bunda. -Persembahan- “Bayi siapa iyeu teh? Modis pisan. Geulis,” ujar Bumi seraya memasukkan kemejanya ke dalam celana, titik pandangnya ia pertahankan menatap Eira. “Bababababa-habruuu!” sahut Eira. Pasalnya, Yuna tak bersiap di kamar mereka. Terpaksa mengungsi. Berhubung bayi kecil itu tak bisa melihat emaknya berpenampilan rapi jali. Baru melihat Yuna merias wajah saja, Eira bisa menjeritkan tangis. Takut ngga diajak. Tapi kalau Bumi yang rapi, Eira masih bisa santai. Mungkin karena dia ngga bisa bedain kapan abahnya rapi dan biasa aja. Pas lihat Bumi keluar pintu, di situlah Eira akan menangis histeris. Tinggal tungg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN