Mencintai seseorang yang tidak menyukaimu, seperti menunggu paus bisa terbang. Tapi, mencintai seseorang yang sangat menyukaimu, seperti berlayar di lautan yang damai. -Cowok bucin yang beruntung- “Tadi siapa duluan yang diantar pulang, A?” tanya Icha saat Bumi tengah mengenakan kaos kakinya. “Oma dan Opa, Mi,” jawab Bumi. “Aki mah biar paling dekat juga ngga mau diantar duluan. Kalau ngga kadung janji magriban di masjid, pasti nongkrong dulu sama Opa.” Icha terkekeh, memberi anggukannya. “Kalau sudah seumur Aki, memang paling senang kalau ada teman ngobrol,” tanggap Icha. “Seumur kita juga begitu, Mi.” “Seumur A Bumi kali?” “Tapi ada masanya juga sepi itu terasa mewah, Mi.” “Kalau pikiran lagi ribut banget ya?” “Iya, Mi,” sahut Bumi. “Mami beneran ngga mau diantar pulang?” tawar

