Talk less, do more. Bukan iklan r0kok, tapi sikapnya si Kesayangan. -Definisi berharga- “Eleuh … kenapa, sayangnya Aa? Kok mewek?” tanya Bumi seraya mendekap Yuna. “Yuk, sarapan dulu?” “Susah bikin polanya pakai tangan kiri, A,” lirih Yuna. “Pelan-pelan aja, Neng. Nanti Aa bantu rapihin. Oke?” Tak menjawab dengan lisan, Bumi memaksa Yuna agar meninggalkan kursi kerjanya, beranjak ke meja makan. Yuna harus makan sebelum Bumi berangkat bekerja. Hari-hari setelah diagnosis tendinitis terasa lebih berat dari yang Yuna kira. Tak hanya terbatas melakukan banyak hal, bahkan masalah-masalah kecil seolah mudah menguji kesabarannya. Sementara Bumi, benar-benar membuktikan kata-katanya, ia membantu sebanyak yang ia bisa. Setiap pagi, sebelum berangkat kerja, Bumi menyempatkan diri memotong kain

