157: BERSABAR

1858 Kata

Ingatkan urang untuk terus menghormati istri urang. Bukan hanya di saat mudah, namun juga di saat sulit. -Bersabar- Selepas isya, Bumi tak lagi mampu mempertahankan kelopak matanya agar tak menutup. Bahkan saat makan malam tadi, ia beberapa kali mengunyah dengan mata terpejam, seolah tubuhnya sudah meminta hak untuk beristirahat. Saat bersantai di ruang keluarga, film yang mereka putar hanya menjadi latar suara, sementara dengkuran halus Bumi mulai terdengar lebih dulu daripada dialog dalam adegan. Kini, begitu kepalanya menyentuh bantal, ia sudah tenggelam dalam tidur yang pulas, tanpa jeda. Yuna melipat mukenahnya perlahan, berusaha tidak menimbulkan suara. Ia melangkah ke arah jendela kamar, melapisi vitrage tipis dengan gorden blackout untuk memastikan cahaya dari luar tak menggangg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN