45

1485 Kata

Selesai makan, tubuh Falisha tidak juga membaik. Ia merasa takut. Di satu sisi menghabiskan waktu bersama Gibran adalah hal yang selama ini diimpikannya. Di sisi lain dia merasa takut kalau Gibran tahu kelemahannya. Tidak saat ini. Jangan sekarang. Itulah pintanya dalam hati. Gibran sempat pamit ke toilet. Setelah ia kembali, ia melihat ada yang aneh dari Falisha. Wajah gadis itu tampak memucat. Awalnya Gibran pikir itu karena gadis itu tak sempat mengenakan make up. Tapi ketika Gibran mendekat, ia melihat bulir bening di dahi gadis itu. Sebagai dokter, ia tahu Falisha tidak baik-baik saja. Mereka berjalan menuju kasir. Sementara Gibran membayar tagihan mereka, Falisha terduduk karena merasa pusing dan perutnya kembali memanas. Keringat dingin mulai tampak di dahinya. Ia sendiri bisa me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN