"Papa sudah memutuskan untuk bercerai dengan Murti." Ujar Damon. Vanya yang sudah hendak memejamkan mata, seketika berbalik menatap suaminya. "Kenapa cerai? Apa papa dan Murti bertengkar?" Tanya Vanya bingung. "Bukan itu. Setiap bersama Murti, papa terus dihantui perasaan bersalah. Papa tidak ingin menyakiti mama lagi." Jawab Damon. Sesaat Vanya terdiam. Wanita paruh baya itu menghela napas dalam sebelum menengadah menatap langit-langit kamar. "Apa papa sudah pikirkan baik-baik? Apa Murti bisa menerimanya? Kenapa tidak dilanjutkan saja? Kasihan Murti. Walaupun yang Murti lakukan salah, toh semua sudah terjadi. Kalau papa mengkhawatirkan perasaan mama, papa tidak perlu cemas. Mama juga sudah mengikhlaskan semua." Ujar Vanya. "Papa ini laki-laki egois yang tidak bisa menjaga nama baik