Setelah selesai belanja, semua orang pun berkumpul di sebuah restoran terkenal untuk makan malam. Ilham sendiri juga sudah dalam perjalanan untuk bergabung.
Alasan Ilham datang tentu saja karena ada papa dan juga mamanya. Jika tidak ada keduanya, maka Ilham pasti akan menolaknya dengan tegas. Meskipun kakaknya sendiri juga menghubunginya dan meminta dirinya datang. Bagi Ilham, membujuk kakaknya cukup mudah, tapi tidak dengan mamanya yang tidak pernah memperlihatkan rasa kecewa ataupun amarahnya.
Ilham duduk di dalam taksi dan menatap ke arah luar jendela dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Jujur saja Ilham sedikit enggan datang, apalagi ada orang tua kandungnya di sana. Ilham takut dikatakan sebagai anak yang mau mendekat saat orang tuanya sudah sukses. Padahal dari awal Ilham tidak
