Zilan masih tidak pergi, laki-laki itu masih menunjukkan rasa pedulinya atas luka yang ada di tubuh Ara. Zilan benar-benar sangat menyesal karena tanpa sengaja membuat wanita itu terluka. Suara mobil yang terdengar membuat Ara menoleh, menatap ke arah suaminya yang baru saja turun dari mobil dan juga menatap ke arahnya. Ara melepaskan tangan Zilan dan berjalan untuk menghampiri suaminya, namun suaminya terus berjalan dan melewatinya. Ara terdiam dan mengambil napasnya panjang, di dalam hatinya yang paling dalam Ara terus menguatkan dirinya sendiri, mengatakan jika tidak apa-apa, tidak akan terjadi apa-apa. Zilan sendiri tentu saja ikut sedih, Zilan sangat ingat bagaimana Ara yang selalu diam jika diperlakukan seperti itu oleh laki-laki yang dicintainya. "Pergi dari sini, dan jangan mem