Malam tadi Kenzo menemani Ara yang sulit tertidur karena sakit. Sinar matahari sudah masuk melalui celah-celah jendela kamarnya. Perlahan Kenzo membuka matanya, belum benar-benar terbuka tapi yang menjadi pikiran pertamanya adalah sang istri. Pria itu dengan sigap lalu menyentuh kening sang istri, mencoba mengecek suhu tubuh arah untuk memastikan kondisinya hari ini. "Syukurlah demamnya udah turun," gumam Kenzo yang tentu saja merasa senang karena wanita yang ia cintai kondisinya lebih baik hari ini. Setelah benar-benar menyadarkan diri. Pria itu merapikan selimut yang menutupi tubuh Ara. Memastikan kondisi istrinya terselimuti dengan baik. Lalu setelahnya berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Terbiasa melakukan kegiatan seperti ini membuat Kenzo terlatih. Pria itu mengambil

