"Ada urusan mendadak, aku pulang duluan. Kalau masih mau disini, silahkan. Tapi kalau mau pulang sekarang, ayo." Jevano menghabiskan minumannya hingga tidak tersisa, lantas ia bergegas berdiri. "Kita mau lihat-lihat Villa dulu." Cegah Nova. "Lain kali saja, lagipula aku tidak berminat membeli hunian di tempat ini. Kalau kamu mau, kamu bisa cari sendiri dan beli yang menurutmu cocok." Jevano tidak bisa ditahan hanya karena alasan seperti itu. Nova tau, lelaki itu hanya menghindar dan tidak ingin berada dalam suasana canggung antara dirinya, Queen dan Adit. "Aku ingin merencanakan untuk masa depan kita. Untuk kita berdua," Nova masih bersikeras menahan kepergian Jevano. "Masa depan yang direncanakan terlalu dini. Kita masih dalam tahap pacaran, belum sampai tahap pernikahan." Nada bi