Usai melihat pemandangan yang begitu menyayat hatinya, Queen hendak pergi meninggalkan tempat itu. Saat ini ia tidak membutuhkan penjelasan, mengapa Jevano menghilang beberapa hari terakhir dan ponselnya tidak bisa dihubungi. Rupanya ia tengah bersama wanita lain. "Jangan menghindar," Adit menatah Queen, agar ia tetap berada di tempatnya. "Kamu harus tau yang sebenarnya." Sorot mata Queen terlihat begitu terluka, kedua bola matanya mulai berair. "Pasti sangat menyakitkan, tapi lebih baik kamu tau sekarang daripada kamu tau dikeduain hari setelah kamu terikat dengannya dan tidak bisa melarikan diri." Setiap kata yang terasa tertahan di tenggorokannya, Queen merasa kesulitan bernafas hingga tubuhnya terasa lemas. Dengan sigap, Adit pun menggandeng tangannya dan merangkul tubuh mungi