TTIIL.031 KHANOM PANG AI TIIM “Nona Rhea… Ternyata kamu kembali ke Bangkok ini. Tuhan benar-benar mengabulkan do’a ku.” Aku tersenyum senang padanya. “Apa maksudmu?” Sebelum menjawab pertanyaan Nona Rhea, tanpa di sengaja mataku tertuju pada kalung di lehernya. Terlihat sebuah kalung berliontin gajah putih menggantung di lehernya yang jenjang. Aku merasa senang ia masih mengenakan kalung yang pernah aku berikan padanya waktu itu. Dan aku juga senang karena bisa bertemu kembali dengannya. Bertemu dengannya dan melepaskan kepergiannya waktu itu, membuatku berharap ia akan kembali lagi kemari. Dan Tuhan mengabulkan do’a ku. “Ya… saat aku melepas kepergianmu waktu itu, hatiku mengatakan bahwa kamu akan kembali ke Bangkok ini. Dan akhirnya aku pun kembali bertemu denganmu di sini, Nona.”