Tiga Puluh

1695 Kata

“Mas,” panggil Laras, Midas yang berada di kamar itu segera menoleh, wajahnya masih tampak mengeras karena kesal. “Kamu harus lihat ini!” ucap Laras, menarik tangan Midas menuju kamar Raga, Raga kini duduk menunduk di sisi ranjangnya. “Raga, buka baju kamu, Nak,” ucap Laras. Raga menuruti perkataan ibunya dan membuka bajunya, lalu dia berbalik menunjukkan punggungnya. Laras kembali menangis, tubuh kecil itu banyak sekali bekas luka seperti cambukan bahkan ada beberapa luka seperti sulutan benda panas, mungkin rokok atau apa? Midas menghampiri Raga, dan memegang punggungnya, luka itu tampak cukup lama seolah Raga sudah biasa merasakan siksaan itu, sepertinya Raga sering dianiaya dengan benda tumpul jika melihat bekasnya. Midas benar-benar emosi saat ini, dia membalik tubuh Raga dan mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN