Dua Puluh Satu

1789 Kata

Hari demi hari berlalu begitu cepat seolah dua puluh empat jam tak cukup dalam satu hari, bagi mereka yang selalu diisi kesibukan dalam kesehariannya. Seperti Midas yang selalu saja menghabiskan waktu lebih banyak di rumah sakit, bahkan dalam satu hari dia bisa bekerja lebih dari dua belas jam, terutama jika terlalu banyaknya pasien yang datang. Meskipun rumah sakit swasta, namun, jumlah pasien tetap saja membludak terlebih bidang yang dia tangani yang dikenal dengan kualitas terbaik membuat para pasien rela antri untuk mendapatkan tindakan darinya. “Serius sudah sebulan setelah nikah dan kalian belum melakukan hubungan itu?” tanya Monic tak dapat menahan suara tingginya hingga Laras membekap mulutnya, masalahnya mereka saat ini sedang di toko dan di dapur ada Indy yang merupakan teman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN