Laras sudah melajukan mobilnya keluar dari pelataran rumah sakit tempat sang suami bekerja. Di sampingnya tengah duduk Leonita. Sementara, Raga bersama Arka dan Fara di kursi belakang. Raga berada tepat di belakang Laras, memajukan tubuh dan memandang ibunya dengan tatapan bersalah. “Ma, maafin Raga, tadi nggak bisa control emosi,” ucap Raga. Laras melirik ke kaca yang berada diatasnya dan tersenyum. “Nggak apa-apa, Sayang. Mama ngerti kok itu diluar kendali kamu. Mama senang kamu kuat dan bisa melewatinya dengan baik, kamu memang anak hebat,” ucap Laras dengan senyum yang tak pudar dari bibirnya. “Tapi, mama sampai jatuh,” tukas Raga. “Nggak apa-apa, nggak sakit kok, mama lebih khawatir kalau kamu kenapa-kenapa tadi,” ucap Laras, “sudah jangan dipikirkan ya,” imbuh Laras. Raga pun