Breakfast Ala Sultan

1181 Kata

Aku terbangun karena suara bel apartemen yang berbunyi berkali-kali. Masih setengah mengantuk, aku melirik jam dinding—pukul 06.30 pagi. Siapa yang datang sepagi ini? “Tunggu sebentar!” seruku sambil berjalan cepat ke pintu. Rambutku masih berantakan dan aku masih mengenakan piyama satin. Begitu pintu terbuka, aku langsung terdiam. Di depanku berdiri seorang pria berseragam hotel bintang lima, lengkap dengan trolley penuh makanan. “Selamat pagi, Miss Ayla. Saya dari Elara Hotel, mengantar sarapan pesanan Mr. Mahendra Wirasatya,” ucapnya ramah. “Hah?” Aku masih setengah sadar. “Tapi aku nggak pesan—” “Pesanan ini atas nama Miss Ayla, dipesan langsung oleh Mr. Mahendra. Paket sarapan premium lengkap dengan jus segar dan pilihan kopi,” jelasnya sambil menunjukkan nota. Aku menggaruk kep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN