Sesampainya di apartemen, aku baru sempat membuka pesan dari “Arga” lagi. Setelah mandi, makan seadanya, dan menenangkan diri dari semua kegilaan hari ini—terutama ide Nina yang seharusnya hanya sebuah candaan.
Ku pandangi layar ponsel sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan.
📤Ayla: “Halo. Saya Ayla. Soal pertemuan briefing, bagaimana kalau besok setelah jam kantor? Sekitar pukul tujuh malam?”
Kukirim.
Lalu kubiarkan ponsel di meja. Aku tak berharap banyak. Mungkin dia sibuk. Atau terlalu penuh pesanan.
Tapi tak sampai lima menit, bunyi notifikasi berbunyi. Pesan masuk.
📩Arga: “Oke.”
Cuma itu.
Satu kata.
Aku mengernyit.
Kok beda ya nuansanya dari yang tadi?
Mencoba bersikap tenang, aku membalas lagi.
📤Ayla: “Kita ketemu di mana?”
Butuh waktu sedikit lebih lama sebelum balasa
