“Sudah sampai. Ayo,” ucap Kris seraya menarik tangan Renata keluar dari lift. Tatapan Jovinda menajam, mengarah punggung Kris yang mulai menjauh meninggalkannya. “Awas kau,” geramnya. Rasa takut bahwa Kris mulai peduli pada Renata membuatnya ingin menunjukkan bahwa Renata hanya sebuah alat. Padahal, sebelumnya ia dan Kris sudah sepakat, Renata tak boleh tahu apa yang mereka lakukan di belakangnya. “Kau belum menjawab pertanyaanku, Kris,” ucap Renata setelah ia dan Kris menjauh dari lift. Kris menghentikan langkahnya, menatap Renata dan mengusap lembut pipinya dengan ibu jari. “Tentu saja tidak, Re. Bagaimana mungkin aku bisa selingkuh darimu?” “Kau berjanji? Apa kau berani bersumpah tidak ada wanita lain?” Kris tak segera menjawab dan Renata bisa melihat wajahnya sedikit pucat.

