Jovinda menyesap capucino miliknya sambil memejamkan mata seakan begitu menikmati, mengabaikan Silvi yang sedari tadi bicara. “Harusnya aku tidak melakukan ini,” pungkas Silvi setelah mengutarakan penyesalannya. Ya, ia menyesal. Ia menyesal telah mengikuti saran Jovinda dan membuat Renata kecewa padanya. Ternyata, Jovinda lah yang menghasutnya mengkhianati Renata. Jovinda juga yang mendanai pembuatan butiknya. “Aku bisa membantumu membuat butikmu sendiri, tapi aku ingin kau mengisi butikmu dengan hasil rancangan atasanmu.” “A- apa? Ta- tapi, aku tidak mungkin melakukannya.” “Kau yakin? Padahal aku yakin orang tuamu akan sangat bangga jika anak kesayangan mereka bisa membuka tokonya sendiri tanpa bekerja pada orang lain.” Silvi tampak berpikir. Jovinda benar, tapi ia merasa berat jik

