Kris kembali ke kamarnya saat hari hampir pagi, seperti kemarin. Ia sama sekali tak menaruh curiga, tak tahu bahwa Renata semalam hanya berpura-pura. “Renata?” gumam Kris melihat ranjang telah kosong, tak ada Renata di atasnya. Seketika ia pun menjadi panik. Kris berjalan cepat menuju kamar mandi dan tak menemukan Renata, kepanikan pun semakin jelas terpancar di wajahnya. “Renata, dia hilang,” ucap Kris saat ia menelepon Jovinda setelah tak menemukan Renata di manapun. “Apa? Ke mana dia?” “Mana kutahu? Bagaimana kalau di tahu lalu pulang tanpa memberitahuku? Dan dia mengadu pada ayah dan ibu.” Kris menjambak rambutnya frustasi membayangkan apa yang baru saja dikatakannya terjadi. Ia berjalan mondar-mandir dengan kegelisahan yang terpancar jelas. “Tidak. Itu pasti tidak mungkin

