Kris sesekali menoleh pada Renata yang berbaring di sebelahnya. Sebelum berangkat, dirinya sudah punya rencana, bukan sekedar membodohi Renata tapi juga mencoba bermain dengannya. Tapi, Jovinda seperti tak pernah memberinya celah, seakan-akan tahu isi kepalanya. Kris meraih ponselnya di atas nakas dekat ranjang, melihat jam. Meletakkan kembali ponselnya, ia memeluk Renata dari belakang. Mendengar jawaban Renata sebelumnya membuatnya yakin Renata masih sangat mencintainya. Istrinya itu mengatakan, “Kita tidak akan bercerai hanya karena itu, Kris.” Renata membuka mata merasakan pelukan Kris di balik punggungnya. Kedua tangan Kris memeluk erat perutnya. “Re. Maafkan aku, aku akan berusaha,” bisik Kris di telinga Renata. Ia lalu menarik bahu Renata agar menghadap ke atas dan ia memposisik

