Tweeëntwintig

1688 Kata

Jen menghela nafas berat. Matanya memicing akibat cahaya matahari yang menerobos masuk lewat jendela kamarnya. Ia memijit pelipisnya sebentar, sakit kepala akibat tak bisa tidur semalaman masih ia rasakan. Kemarin, setelah menemukan berita belasan tahun lalu mengenai mobil yang dikendarai Anggara Aryayuda meledak, Jen tak bisa menghentikan kepalanya yang terus saja memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa lalu. Tadinya, ia berpikir kasus yang sedang ia tangani dan Hans hanyalah kasus kejahatan seperti pada umumnya. Hanya saja, kasus kali ini lebih rumit karena pelakunya cukup cerdik dan teliti. Ia sama sekali tak menyangka bahwa kasus ini justru membangkitkan memori masa lalunya. Bahkan mengungkapkan rahasia yang tidak ia ketahui sebelumnya. Bahwa ayahnya, Elang Ganendra, a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN