"Pak, dia sudah di ruang sebelah." Jen menghampiri Hans yang baru saja tiba. "Bagus. Aku akan ke sana sebentar lagi." Hans tersenyum puas. "Pak, Anda sudah menyocokkan tulisan tangan Pak Renaldi dengan surat yang kita temukan?" Hal itu terus terbayang di benak Jen sejak ia dalam perjalanan ke kantor polisi usai menangkap laki-laki mencurigakan itu. "Tidak. Belum." Jawab Hans santai. "Kok belum?" Jen mengerutkan dahi. "Aku mau coba lihat tulisan tangan laki-laki yang kau tangkap dulu." "Ah, iya. Benar juga." Jen mengangguk-angguk. Hans menepuk pundak Jen pelan. "Kau tetaplah di sini. Awasi Renaldi. Aku akan menginterogasi laki-laki yang kau tangkap." "Baik, Pak." Jen mengambil posisi. Melihat lewat kaca tembus pandang ke dalam ruangan tempat Renaldi berada. Laki-laki itu terlihat di