Jalanan cukup ramai, Kiara mengendarai mobilnya dengan cukup pelan. Ia masih mengingat perkataan Alif. Membuatnya tiba-tiba saja menjadi ragu. Bagaimana jika pada akhirnya hanya ia saja yang mencintai Abi tanpa ada balasan. Tapi buru-buru Kiara menepis pikirannya itu. Kiara tiba dirumah dan segera memarkir mobilnya. Lalu bergegas menuju ke kamar. Tapi ia tidak mendapati Abi. Kiara mulai takut jangan-jangan Abi pergi tanpa pamit padanya. Kiara mulai mencarinya di taman belakang dan di dapur lalu ruang makan. Semuanya tak menunjukkan kalau Abi ada disana. Kiara duduk hendak menangis. "Non kenapa ?". Tiba-tiba saja bik Irah mengagetkannya. Buru-buru dihapusnya air matanya. "Mas Abi kemana bik ?" tanya Kiara dengan suara bergetar. "Mas Abi sama tuan ada di ruangan kerja tuan, tadi tuan me