“Harumi, lihat apa yang aku bawa untukmu?” ucap Gin ketika ia memasuki kamar tidurnya dan tampak kerepotan karena di kanan dan kiri tangannya penuh dengan barang.
Harumi hanya menoleh dan menatap Gin tak peduli tetapi matanya mulai terlihat berbinar ketika Gin memamerkan sebuah kanvas.
Perlahan Harumi bangkit dan menghampiri Gin yang mengeluarkan semua pernak - pernik melukis dan meletakkannya di lantai.
Harumi tampak seperti anak kecil yang baru saja diberikan mainan kesukaannya langsung duduk dilantai dan memeriksa semua barang-barang yang Gin bawakannya untuknya.
“Bianca mengirimkan pesan,” celetuk Harumi tiba-tiba.
Gin tertegun sesaat dan tetap tenang sambil memberikan semua yang ia bawa pada Harumi dan ikut duduk dilantai.
“Apa katanya?” tanya Gin singkat.
“Dia bilang kam
