Di ruang tengah, tepatnya diruang tv. Radja, Raya dan Yana duduk bertiga. Kai, entah dimana lelaki itu berada. Raya membagi minuman yang tadi udah dia buat. “Minum dulu deh. Mumpung masih hangat.” Dia pun ikutan duduk disamping Radja. Radja tersenyum tulus. “Makasih ya, Ray.” Yana dan Radja meminum teh itu, begitu juga dengan Raya. “Mas, katanya kamu mau ngomong sama Yana kan?” Raya menatap Radja. “Ayo omongin, aku harus dengar juga secepatnya.” Radja hembusin nafas yang terdengar sangat berat. Lalu menatap wajah Yana yang bingung karna nggak tau apapun. Balik natap Raya. “Bisa diomongin besok kan, Ray.” “Nggak usah ditunda, mas. Aku maunya kamu ngomonginnya sekarang.” Radja tetap diam. Menundukkan kepala dengan mata terpejam. Sulit, ya ini cukup sulit. “Mas!” Raya menarik lengan R