Pergi

994 Kata

Beranjak, sejenak kupandangi kamar yang sejak kecil kuhuni ini. Apa aku benar-benar tak akan kembali kesini lagi? Mataku mengawasi setiap sudut kamar, air mata mulai menetes lagi. Kuusap dengan kasar, lalu mulai meraih koper dan menyeretnya keluar kamar. Mama langsung memelukku erat dengan tangisan. “Na, jangan pergi. Papa hanya sedang emosi, papa nggak sungguh-sungguh mengusirmu.” “Tidak! Aku benar-benar mengusirnya. Kecuali.....” Papa menggantung kata-katanya. Mama melepaskan pelukan, dan kami berdua sama-sama menatap kearah Papa. “Gugurkan bayi itu!” papa menatap penuh tantangan. Aku dan mama membulatkan mata bersamaan. Sangat tak mengira papa akan sampai seperti ini. “Pa, papa kenapa sih?!” mama makin terisak. “Aku akan pergi, pa. Tapi tolong, jaga mama. Rahasiakan kehamilanku,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN