"Non Vio …, Mbok kangen!" Darmi menerjang memeluk Vio begitu membukakan pintu untuk majikannya yang sudah lama tak pernah pulang ke rumah.
"Vio juga kangen, Mbok." Vio balas memeluk Darmi penuh haru. Setelah tidak lagi tinggal bersama, baru Vio sadari betapa berharganya perhatian dan kasih sayang yang selama ini ia dapatkan dari Darmi.
"Non Vio ke mana saja? Katanya mau sering-sering ke sini, tapi sudah hampir dua bulan baru datang sekali."
"Maaf deh, Mbok." Vio tersenyum mendengar pertanyaan bernada menuntut dari Darmi. "Vio sibuk."
Memang salahnya tidak menepati janji untuk sering berkunjung. Namun, yang perlu lebih dipersalahkan adalah orang yang membuatnya sampai enggan pulang. Hari ini pun, kalau tidak karena terpaksa, Vio tidak akan mampir. Sayangnya, ada berkas penting yang per
