Weekend itu Syera sudah janjian dengan Satria, pria itu mengatakan akan menjemputnya nanti jam sebelas. Saat ini Syera masih sibuk mencari pakaian mana yang akan dia pakai untuk pergi.
“Hei!” Nara menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar. “Ngapain?” tanya gadis jangkung itu seraya duduk di atas ranjang yang dipenuhi beberapa potong pakaian bertebaran.
“Nyari yang cocok aja,” sahut Syera tanpa menoleh ke arah Nara.
“Mau pergi?”
“Huum, nanti jam sebelas.”
“Kencan?”
Syera terdiam sejenak dengan mata yang menerawang ke langit-langit kamar. “Bisa jadi,” katanya cepat, lalu kembali memilih pakaian.
Nara langsung turun dari ranjang dan menghampiri Syera yang masih berdiri di depan lemari yang terbuka lebar menampilkan beberapa dress, pakaian kerja, dan kasual.
“Sama Arvin?” t
