Usai pembicaraan dengan sang mama tadi, Syera tidak bisa memejamkan mata barang sejenak. Kenapa semua bisa serba kebetulan? Hubungannya dengan Satria belumlah terjalin lama, apakah dia harus mengakhiri saat ini juga? Syera berjalan ke arah sofa yang terdapat di dekat jendela kamarnya, sudah hampir pukul 12 malam, tetapi kantuk belum juga menyerangnya. Dia masih memikirkan ucapan mamanya tadi, yang meminta dia untuk segera memutuskan hubungan. Syera membuka ponselnya dan mulai berselancar di dunia maya. Soal hubungan dia dan Satria, biarlah nanti dipikirkan. Namun, yang jelas Syera tidak akan jujur pada pria itu tentang siapa keluarganya yang sebenarnya. Syera kembali mengumpat bila mengingat masalah itu dan dia yang harus menanggungnya. Ponselnya berdering tanda panggilan video masuk.