Syera masih berdiri diam di hadapan Satria yang menatapnya tanpa dosa. Matanya hampir basah, tetapi dia tidak akan menangis di sini. Hal itu hanya akan merendahkan dirinya dan membuat dirinya sebagai perempuan lemah.
Satria masih menatap Syera dari tempatnya duduk, ini adalah pembalasan dari Manda. Tapi, menurutnya ini terlalu cepat.
“Kamu ingin menawarkan diri menjadi teman tidur dia?” tanya salah satu lelaki yang menghampiri Syera sembari menunjuk ke arah Satria.
Syera menoleh pada pria di sebelahnya. Pria itu menelengkan kepala menunggu jawaban dari Syera. Lalu, wanita yang tadi berciuman dengan Satria pun mendekatinya.
“Kamu ada masalah dengan pacarku, Nona?” tanya wanita yang memiliki tato angel di pergelangan tangannya.
“Pacar?” tanya Syera sedikit terkejut.
“Ya, sejak ta
