Syera membuka matanya dan menatap langit-langit di atasnya yang berwarna putih bersih tanpa noda. Gadis itu berusaha bangun dari posisi berbaringnya mencoba menatap ke sekelilingnya. Syera tidak mengenali tempat ini. Dia berada di sebuah ranjang yang mirip seperti ranjang rumah sakit. ‘Apa yang terjadi padanya?’ batinnya bertanya panik. “Syukurlah, Lo udah sadar, Syera!” Syera menoleh ke arah datangnya suara cempreng itu yang sangat dia hafal. Setelah menutup pintu di belakangnya, gadis jangkung itu berjalan cepat ke arah ranjang dan mendekap tubuhnya erat. Seketika rasa hangat melingkupi dirinya. “Lo kenapa?” tanya Nara dengan raut khawatir. Syera menggeleng bingung. “Lo tiba-tiba aja pingsan pas baru sampe kantor,” cerocos Nara lagi. Syera pun kembali mengingat kalau dia ba

